http://www.indonesia-tourism.com/forum/showthread.php?52189-Cerme-Cave-and-Waterfall-Bantul |
Jogja Post — Gua Cerme, Yogyakarta, Jateng. Gua kok di pakek Pesona Alam sih? Serem Tahu! Mungkin, pembaca Jogja Post akan berkata seperti itu karena belum tahu gimana indahnya Gua Cerme, sampai kami memberikan ulasan singkat mengenai Pesona Alam Gua Cerme.
Namun, untuk kali ini penerangan khusus untuk pembaca Jogja Post akan merubah pandangan pembaca Jogja Post mengenai Gua Cerme yang menyeramkan,
menjadi satu titik objek wisata yang ingin pembaca
datangi.
Why?! Because... Yuk! Ikutin kita terus untuk pembahasan singkat
mengenai Gua Cerme.
Salah satu peninggalan sejarah yang dikenal pada
tahun 1980-an. Pengenalan dengan nama ‘cerme’ yang memiliki arti pembicaraan.
Suatu hal yang menjadi tolak ukur, bahwa tempat ini
adalah tempat peninggalan sejarah yang ada di Indonesia. Peninggalan pada masa
masuknya agama Islam di pulau Jawa yang dipimpin oleh Walisongo.
Berdasarkan data yang didapat, Gua Cerme pada saat
itu digunakan oleh para Walisongo untuk berkumpul dan membicarakan mengenai
penyebaran agama islam di Jawa. Terutama Sunan Kalijaga.
Beliau menggunakan gua ini untuk memberikan ceramah
kepada para rakyat yang tinggal di kawasan sekitar Gue Cerme dengan style yang
beliau gunakan dalam titik konteks menyatukan kebuadayaan dengan agama Islam.
Bahkan, dengan adanya Gua Cerme ini, para Walisongo
membicarakan mengenai pembangunan Masjid Demak yang sekarang telah berdiri dan
menjadi tempat ibadah oleh pemeluk agama islam. Sungguh indah bukan?
Islam lahir dengan persinggahan tempat Gua Cerme di
Yogyakarta. Kota yang penuh dengan cerita dan juga sejarah yang menjadikan kota
itu istimewa. Selain beberapa tempat yang menakjubkan, budayanya pun turut
diacungi jempol.
Dengan kedua destinasi yang memberikan nilai plus,
secara tidak langsung Yogyakarya menjadi kota yang dapat meningkatkan devisa
negara, karena menjaga luhurnya budaya dan peninggalan sejarah yang diwariskan
di Kota Yogyakarta.
Tempat ini cocok untuk para mahasiswa fakultas Sejarah
yang tengah menuliskan beberapa makalah berkaitan dengan tempat-tempat
peninggalan bersejarah yang masih dilestarikan oleh penduduk sekitar.
Dengan merawat dan mengembangkannya menjadi otonomi
daerah dengan penghasilan yang berbasiskan pariwisata, diharapkan mampu
memberikan daya tarik tersendiri.
Selain mendapatkan ilmu, juga menjadapat destinasi keindahannya loh pembaca Jogja Post. Apa sih keindahannya?
Pesona Gua Cerme
Gua Cerme memiliki banyak keindahan yang patut untuk
diacungi jempol. Selain karena sejarah dan juga kebudayaan yang ada, Gua Cerme
memiliki titik eksotis saat berhubungan dengan lekukan air sungai bawah tanah
yang patut untuk ditelusuri. Gue Cerme, memiliki haluan panjang dengan ukuran
vertikal dan horizontal dengan panjang 1,5 km.
Di mana, di dalamnya terdapat beberapa ruang atau
tempat yang dikeramatkan yang meliputi seperti panggung pertemuan, air zam zam,
mustoko, air suci, watu kaji, pelungguhan/paseban, kahyangan, grojogan sewu.
Selain itu, ada juga air penguripan, gamelan, batu gilang,
lumbung padi, gedung sekakap, kraton, panggung, gua lawa dan watu gantung serta masih
banyak lagi. Dan tidak sembarang para pengunjung
atau wisatawan untuk menyentuh benda-benda atau pesona di sana.
Dalam
petualangan menuju Gua Cerme, para pengunjung atau wisatawan harus menaiki
tangga setinggi 759 m. Selain memiliki panjang 1,5 km dalam menempuh pintu
keluar gua, Gua Cerme juga memiliki kedalaman air sekitar 1 sampai 1,5 meter.
Dan
pada saat penelusuran, ada beberapa tempat yang mengharuskan para pengunjung
atau wisatawan, menyusuri lekuk sungai Gua Cerme dengan berjalan sambil
jongkok.
Dengan demikian, posisi air
berada pada ukuran leher sebab ketinggian
gua memiliki berbagai variasi; mulai
dari ketinggian 1 meter hingga 20 meter.
Semakin
masuk, para pengunjung akan disugukan keindahan Gua Cerme atau titik
destinasinya. Yaitu, air terjun yang ada di dalamnya. Air terjun yang ada di
sana akan mengalir deras pada saat musim penghujan tiba.
Bahkan,
air yang berasal dari Gua Cerme juga dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk
pengairan dengan menampung air terlebih dahulu. Mengingat, peninggalan yang
dapat dimanfaatkan dan berhubungan erat dengan kepercayaan masyarakat sekitar
mengenai sistem religi yang sudah diterapkan di sana dengan mayoritas pemeluk
agama Islam.
Hal
itu akan menyulitkan pengunjung memang. Namun, semuanya akan terbayarkan saat
para pengunjung dapat menikmati indahnya suasana sekitar dengan panorama yang
sudah disuguhkan oleh Gua Cerme.
Yaitu,
Stalagtit dan Stalagmit yang saling menyatu dan berkaitan dengan lembut. Mulai
dari sodastraw, flowstone,
moonmilk, pilar hingga stalagtit berwarna putih cemerlang laksana kristal. Dari
stalagtit dan stalagmit tersebut, para wisatawan dilarang menjamah demi menjaga
kemurnian stalagtit dan stalaktit yang masih hidup.
Gimana? Masih belum minat untuk datang ke Gua Cerme?
Indah banget loh, udah dapet ilmu. Eh, sekalian berpetualang bersama
stalagtit dan stalagmit yang menemani. Enak kan? Jalannya bareng-bareng pula.
Lebih terasa kebersamaannya daripada bakar-bakar jagung? :D
Gua Cerme memiliki tanah yang dapat didirikan tenda
oleh para pengunjung yang ingin menginap di sana. Sambil menunggu saat di mana
dapat menelusuri lekuk air dan juga detinasi keindahan di dalam gua cerme, para
pengunjung dapat melihat indahnya kabut yang melingkupi gagahnya gunung yang
terlihat dari kejauhan.
Sebelum memasuki Gua Cerme, para pengunjung dapat
mempersiapkan diri dengan memakai baju yang ringan. Hindari memakai jeans atau
bahan pakaian yang berat apabila menyerap air.
Karena, itu akan mempersulit gerak pada saat melawan
arus sungai nantinya. Selain baju yang ringan, para pengunjung juga
membutuhkan, sepatu boots, helm, dan juga senter sebagai penerang jalan.
Mengapa? Karena area yang akan digunakan untuk penelusuran
adalah area yang berlumpur. Selain itu, para pemandu wisata hanya memberikan
batasan panduan sampai para pengunjung menemukan titik destinasi yang dicari.
Yaitu, air terjun yang ada di dalam gua. Setelah
itu, pemandu wisata akan kembali ke mulut gua. Nah, untuk para pengunjung yang
berjiwa petualang, harus turur mencoba untuk menyusuri jalanan gua hingga ke
pintu keluar gua. Di sanalah senter akan
digunakan. Karena, semakin masuk ke dalam, maka semakin slitnya cahaya matahari
yang masuk.
Selain helm dan sepatu boots yang digunakan untuk
melindungi kepala dari bentukan stalagtit atau stalagmit yang sudah mati dan
melindungi kaki dari benda-benda yang tajam, pakaian yang ringan dapat membantu
para pengunjung untuk mengrangi masuk angin meskipun para pengunjung atau
wisatawan sudah mengisi perutnya sebelum memasuki gua dan berandam di dalam air
selama berjam-jam.
Perjalanan yang dapat
ditempuh oleh para pengunjung atau wisatawan untuk keluar dari mulut gua
berkisar sekitar 3-5 jam. Karena Gua Cerme berada dalam dua kabupaten.
Pintu masuk atau yang
biasa disebut mulut Gua Cerme berada di Dusun Srunggono, Desa Selopamioro,
Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul dan tembus hingga Ploso, Desa Giritirto,
Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta yang merupakan pintu
keluar Gua Cerme.
Alur
Menuju Wisata Gua Cerme Jogja
Para pengunjung atau wisatawan dapat datang dengan
membawa kendaraan sendiri, dengan rute yang berjarak sekitar 22 km ke arah
selatan Jogja. Jika membawa kendaraan pribadi pembaca
Jogja Post bisa mengikuti rute Terminal Giwangan – Jalan Imogiri
Timur – Imogiri – Selopamioro – Cerme.
Mulai dari
daerah Imogiri sudah ada petunjuk arah menuju gua. Nantinya, pembaca Jogja Post cukup
mengikuti arah tersebut. Selepas daerah Selopamioro jalanan akan menanjak
sehingga pastikan kendaraan yang digunakan dalam kondisi prima.
Dan, apabila
para pengunjung memilih untuk menggunakan kendaraan umum. Maka, para pengunjung
dapat menggunakan rute dari terminal Giwangan kemudian, naik angkutan umum rute
Jogja – Imogiri – Cerme.
Setelah itu pembaca
Jogja Post harus melanjutkan dengan berjalan kaki atau naik ojek menuju
kompleks Gua Cerme. Angkutan umum akan berhenti beroperasi pukul 14.00 WIB,
jadi pastikan pembaca Jogja Post tidak tertinggal bus terakhir yang akan
kembali ke Jogja.
Tiket Masuk
Wisata Gua Cerme Jogja
Jadi kepengen
nyoba nih. Tarifnya mahal nggak ya? Kan katanya tadi diolah sebagai tempat
wisata. Otomatis sudah masuk pengolahan otonomi daerah yang sudah disetujui
oleh masyarakat setempat.
Pasti ada
tarif yang ditarik untuk menikmati fasilitas yang diberikan. Oh, jadi
masalahnya tarif? Tenang aja. Berikut ini, akan ada setitik ulasan mengenai
tarif yang akan diberikan kepada pengunjung atau para wisatawan. Baik wisatawan
lokal, maupun mancanegara.
Harga tiket masuk kawasan Gua Cerme: Rp 3.000 untuk hari-hari normal.
Sedangkan, Rp 4.000 untuk tahun baru dan lebaran. Berbeda fasilitas, maka
berbeda pula tiket yang harus dibeli.
Untuk tiket
caving/menyusuri gua, pihak pariwisata memberikan tarif sebesar Rp 3.000 dan
untuk Guide sebesar Rp 50.000 dengan syarat jumlah wisatawan di bawah 14 orang.
Jika wisatawan yang ingin caving lebih dari 14, maka per orang akan dikenakan
biaya tambahan Rp 10.000.
Apabila para
pengunjung lupa membawa helm dan senter, pihak pariwisata sudah menyediakan
sewa helm dan senter dengan tarif sebesar Rp 10.000
Sebagai
sedikit informasi untuk pembaca Jogja Post yang ingin mengunjungi Gua Cerme,
Sebaiknya, bawalah pakaian lebih untuk berganti. Karena, wisata Gua Cerme
identik dengan wisata air.
Dengan
demikian, jangan heran apabila diharuskan membawa
baju ganti dan meliputi peralatan lainnya yang dibutuhkan khusus oleh pembaca
Jogja Post. Seperti obat-obatan khusus yang mengharuskan pembaca Jogja
Post untuk mengkonsumsinya.
Fasilitas-fasilitas
di Gua Cerme
Mau nanya
nih? Kenapa sih harus ada Caving, Guide, dan lain-lain. Emangnya, itu semua
beda arti ya kok sampai harus beda fasilitas?
Iyalah. Itu
semuanya beda. Oke deh, buat pembaca Jogja Post akan memberikan penjelasan
tambahan mengenai beberapa hal yang masih ingin diketahui oleh pembaca Jogja
Post.
Dalam
penelusuran lekuk sungai bawah tanah dan juga titik destinasi Gue Cerme, para petualang
memberikan beberapa istilah yang digunakan atau biasa digunakan sebagai bentuk aktivitas
biasa yang dilakukan oleh kebanyakan pengunjung atau wisatawan.
Caving dalam
penelusuran wisata Gua, memiliki deskripsi tata cara aman untuk menikmati indahnya
wisata Gua yang tengah dilakukan. Atau dalam artian lain, penelusuran gua
dengan tata cara khusus yang disesuaikan dengan kondisi tempat wisata.
Hal yang
perlu dilakukan oleh para pengunjung atau
wisatawan, atau juga pembaca Jogja Post yang ingin berkunjung dan memiliki
status pengunjung atau wisatawan adalah saat berkegiatan di luar ruang.
Meskipun
pemandu dan pengunjung lain banyak yang masuk gua tanpa memakai peralatan,
sebaiknya pembaca Jogja Post menghindari atau bahkan jangan mengiikuti jejak
mereka.
Pakailah
helm dan sepatu untuk melindungi diri dari benturan atau tusukan benda-benda
tajam. Anggaplan bahwa para pengunjung yang tidak menggunakan helm atau sepatu
adalah pengunjung yang sudah biasa dengan suasana Gua Cerme.
Bagi pengunjung
atau pembaca Jogja Post yang ingin mengabadikan ornamen gua dalam bentuk gambar,
bawalah dry bag untuk menyimpan kamera. Jangan lupa bawa lap
khusus atau kanebo yang bisa digunakan untuk membungkus kamera yang bisa
digunakan untuk membersihan body kamera dari percikan air dan lumpur.
Pesan dari penulis, alangkah
baiknya apabila sebelum caving pastikan perut sudah terisi dengan semestinya.
Tentunya, dengan gizi yang sesuai. Sebab aktivitas ini akan menguras energi.
Lagipula perut yang terisi bisa mencegah masuk angin akibat terlalu lama basah-basahan
di dalam gua.
Saat caving
melangkahlah dengan hati-hati karena permukaan gua tidak rata. Beberapa orang
yang tergesa kerap jatuh ke lubang atau terantuk batu. Inilah kenapa, penulis menjelaskan
sebelumnya bahwa menggunakan sepatu boot adalah hal yang penting dan utama.
Karena ornamen
di Gua Cerme kondisinya masih hidup dan bagus, maka dari itu tidak disarankan untuk memegang
ornamen gua secara sembarangan sebab bisa merusak.
Sesuai
dengan penjelasan kami sebelumnya. Pastikan juga pembaca Jogja Post tidak
merokok dan membuang sampah di dalam gua. Karena dengan tindakan seperti itu,
secara tidak langsung, pembaca Jogja Post kurang mendukung pelestarian wisata Gua Cerme.
Gua Cerme;
Sebuah Destinasi Keindahan Alam
Gimana?
Masih belum yakin dengan wisata Gua Cerme? Selain pembaca Jogja Post
mendapatkan ilmu mengenai kota cerita yang menyajikan peninggalan
sejarah dan keindahan titik destinasi, Gua Cerme juga menyediakan para
fotografer pemula yang ingin belajar untuk mengambil angle oranamen-ornamen
yang ada di dala Gua Cerme.
Di sana,
tidak hanya para petualang sejati, para mahasiswa, pelajar, atau para
fotografer. Melainkan beberapa model juga menjadikan dirinya sebagai titik objek
pemotretan di sana.
Mengapa?
Belum jelas? Okay, buat pembaca Jogja Post, Kami bakalan jelasin keuntungan apa aja
selain yang sudah kami jelaskan di atas.
Karena
cahaya yang di dapat di sana dapat emurnikan nuansa dark dengans sedikit
bantuan dari draplamp, hal ini dapat menjadikan indahnya nuansa dunia modelling
yang emmberikan kesan misterius dengan nuansa dark tersebut.
Basahan
rambut sang model dan sedikit pakaian seksi yang dipakai, juga dapat menunjukkan
beberapa angle yang dapat melahirnya sebuah gambar dan menimbulkan deskripsi.
Dari
deskripsi tersebut, dapat mengembang menjadi sebuah cerita dan mnambah
imajinasi setiap orang yang melihatnya.
Dari sini,
dapat kita simpulkan bersama bahwa keindahan Gua Cerme juga dapat
bermanfaat untuk para penulis dalam mengembangkan imajinasinya. Namun, semuanya
masih tergantung pada setiap individu yang memandangnya di sudut bagian mana.
Gimana?
Keren, kan? Di sini, pembaca Jogja Post mendapatkan beberapa keuntungan sebagai
alasan dasar untuk mengunjungi Gua Cerme. Salah satunya adalah bertemu dengan
para fotografer handal yang dapat menambah wawasan pembaca Jogja Post.
Dalam
beberapa segi lain, Anda juga bisa mempelajari
tentang pendidikan sejarah Indonesia, nikmatnya suguhan destinasi Gua Cerme dan
serunya petualangan ekstream dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.
Yaitu,
nuansa gelapnya Gua Cerme dan beberapa stalaktit atau stalagmit yang terlihat
menyeramkan dan enggak untuk bersentuhan dengan tubuh kita.
Lalu,
bagaimana dengan penginapan? Apakah di sekitar wisata Gua Cerme menyediakan
penginapan? Jawabannya pasti iyalah. Semuanya komplit.
0 komentar: