http://travel.kompas.com/read/2015/08/07/180300227/Bosan.ke.Malioboro.Coba.Petualangan.ke.Gua.Jomblang |
Jogja Post — Gua Jomblang adalah salah satu destinasi pariwisata menarik yang masih berada di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya di Desa Pacarejo, Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.
Memang tak
heran lagi jika kawasan Gunung Kidul menjadi buruan para wisatawan yang hendak
mengeksplore kekayaan dan keindahan alam. Selain masih asri, Gunung Kidul juga
masih mempunyai ciri khas alami dan tentu saja menarik untuk dikunjungi.
Bukan hanya
alamnya saja yang indah, akan tetapi banyak kawasan di daerah Gunung Kidul yang
kini satu persatu mulai tereksplore dan menarik banyak wisatawan untuk
berkunjung.
Dan tentu saja,
hal yang tak kalah menariknya adalah keindahan alamnya— sangat mempesona sehingga menjadi salah satu tujuan utama para wisatawan.
Baik para wisatwan yang hanya ingin sekedar
menikmati panorama alam, berfoto ria maupun para
wisatawan yang mempunyai tujuan untuk memajangnya di
media sosial milik pribadi sebagai bentuk kepuasan diri.
Beberapa
tahun terakhir ini, memang perkembangan pariwisata di kawasan Gunung Kidul
mulai menunjukkan taringnya. Satu
per satu tempat menarik bermunculan di Gunung Kidul dan
sempat menjadi trending topik.
Begitu
banyak kawasan wisata yang dapat kita pilih saat mengunjungi Gunung Kidul. Selain
kawasan pantainya yang sangat indah dan menakjubkan, ternyata
Gunung Kidul juga menyembunyikan keindahan alam yang sangat menakjubkan.
Wisata Gua Jomblang
Salah
satu wisata alam tersebut adalah Gua Jomblang. Gua ini merupakan Gua Vertikal
yang bertipe collapse doline; terbentuk akibat proses geologi.
Proses ini merupakan proses amblesnya tanah beserta vegetasi di atasnya ke dasar
bumi yang sudah terjadi ribuan tahun lalu.
Runtuhan
ini membentuk sinkhole atau sumuran yang memberikan keunikan tersendiri bagi Gua
ini. Bagaimana tidak, luas mulut Gua
ini mencapai 50 meter.
Saat
ini, Gua Jomblang merupakan tempat konservasi tumbuhan purba dan telah dikembangkan
menjadi tempat wisata minat khusus yang dikelola oleh penduduk setempat.
Seperti
yang sudah dijelaskan di atas bahwa Mulut Gua ini berbentuk Vertikal dengan jarak
antara bibir Gua dengan dasarnya
bervariasi, paling
dalam sekitar 80 meter.
Awal Mula Penemuan Gua Jomblang
Gua
ini pertama kali dijelajah pada tahun 1984 oleh Club penjelajah Gua dari
Yogyakarta yang bernama Acintyacunyata Speleogical Club (ASC).
Untuk
memasuki Gua ini, dibutuhkan kemampuan khusus Single Technique Rope
(SRT) atau yang biasa dikenal dengan tekhnik baku. Biasanya, teknik ini digunakan
untuk menuruni Gua vertikal.
Caranya,
cukup hanya dengan memakai satu tali sebagai lintasan yang dipakai untuk jalan
menaiki dan menuruni tempat yang vertikal.
Walaupun
trek Gua ini vertikal, tapi jangan
khawatir karena pihak pengelola sudah menyediakan perlengkapan yang lengkap sesuai dengan standart
keselamatan caving di Gua vertikal. Jadi, meskipun trek gua ini vertikal, kita
akan tetap aman saat menjelajahi isi Gua.
Terdapat
4 jalur yang dapat digunakan oleh para penjeajah alam untuk memasuki dasar Gua.
Jalur yang pertama merupakan jalur yang paling mudah atau biasanya
disebut dengan jalur VIP.
Di
jalur ini, 15 meter pertama, wisatawan akan melewati lintasan terjal yang masih
bisa di tapaki oleh kaki, sedangkan sisa jarak dengan dasar Gua dapat ditempuh
dengan SRT sekitar 20 meter.
Sedangkan
ketiga jalur lainnya medannya lebih sulit karena harus menggunakan SRT sejak
dari ketinggian 80 meter ( Jalur A), 60 meter ( Jalur B ), 40 meter ( Jalur C
). Jika kalian baru pertama kali memasuki Gua Vertikal, dianjurkan untuk
memilih jalur VIP terlebih dahulu untuk menjamin keselamatan.
Cahaya Surga di Gua Jomblang
Banyak
orang menyebutkan bahwa di dalam Gua ini terdapat “Cahaya Surga”. Anggapan tersebut
tidaklah berlebihan karena di Gua Jomblang terdapat sinar matahari yang
menerobos masuk dari Luweng Grubug setinggi 90 meter.
Sinar
matahari yang masuk gua tersebut membentuk seperti tiang cahaya dan menyinari
flowstone yang indah. Begitu indah, sangking indahnya seperti “Cahaya
Surga”.
Cahaya
tersebut akan lebih indah saat dilihat dari kedalaman Gua yang gelap gulita. Di sana terdapat tetesan air yang menambah
suasana menjadi lebih menenangkan plus membuat Gua ini tampak sangat
menakjubkan.
Dibalik Keindahan Cahaya Surga Gua Jomblang
Tapi
dibalik keindahan nyata yang ditawarkan Gua ini, siapa yang menyangka bahwa
sebenarnya Gua ini menyimpan kisah pahit dan memilukan. Gua Jomblang ini
merupakan saksi bisu sebuah cerita sejarah yang sangat kelam.
Pada
era 1970-1980-an, Gua ini dijadikan lokasi pembunuhan massal para anggota PKI.
Ratusan anggota PKI diperkirakan menemui ajalnya di Gua Jomblang ini.
Menurut
cerita, mereka berkelompok dijejerkan di mulut Gua dengan tangan saling terikat
satu dengan yang lainnya. Jadi, saat salah satu ditembaki sampai terjatuh ke dalam
Gua, maka anggota lainnya akan ikut terjatuh semua kedalam Gua.
Cerita
ini sempat membuat para penduduk setempat merasa takut, terlebih lagi cerita-cerita
angker yang beredar mengenai Gua tersebut. Diceritakan juga bahwa ada
penjelajah yang hilang saat mengunjungi Gua Jomblang.
Pada
tahun 1990-an, masyarakat sekitar Gua menggelar doa bersama di Gua tersebut dan
sejak saat itu tidak ada lagi cerita aneh ataupun kejadian penjelajah Gua yang
hilang ditelan Gua Jomblang.
Bagi
para penjelajah pemula ataupun para pengunjung yang belum pernah melewati jalur
untuk menuju ke dasar Gua, perjalanan mungkin akan terasa sangat melelahkan.
Terlebih
lagi cerita-cerita seram yang beredar dari para penjelajah yang pernah terlebih
dahulu mengunjungi Gua Jomblang mungkin akan membuat para calon pengunjung
merasa takut dan gentar sebelum memasuki Gua.
Akan
tetapi tidak usah khawatir, karena saat kalian
telah tiba di dasar Gua, semua rasa lelah dan ketakutan akan segera musnah
dan digantikan oleh decakan kagum akan keindahan yang kalian temui di dasar Gua.
Di
dasar Gua kita dapat menemukan beberapa tumbuhan-tumbuhan subur yang rimbun,
dinding-dinding kapur Gua ditumbuhi oleh tanaman perdu.
Dan
bila Anda sudah sampai di dasar gua, di sana Anda akan menemukan sebuah bilik
alami bentukan alam yang dapat dijadikan tempat beristirahat sejenak.
Bilik
tersebut bisa Anda jadikan tempat untuk bersantai terlebih dahulu sebelum
kembali melanjutkan perjalanan menelusuri lorong yang menghubungkan Gua Jomblang
dengan Gua lainnya bernama Gua Grubug.
Lorong
penghubung dua Gua tersebut cukup lebar dengan panjang sekitar 500 meter. Akan
tetapi jangan khawatir karena untuk menyusuri lorong tersebut dapat dengan
mudah. Anda tinggal berjalan mengikuti jalan setapak yang terbentuk dari
bebatuan yang disusun memanjang.
Meskipun
demikian, kita harus tetap berhati-hati karena jalan tersebut sangat licin di
akibatkan oleh udara di dalam Gua yang lembab.
Setelah sampai pada ujung lorong yang merupakan dasar dari Gua
Grubug, kita dapat melihat
keindahan yang luar biasa menakjubkan. Terdapat 2
stalagnit yang berukuran besar bewarna hijau kecoklatan berdiri tegak di tengah
dasar Gua Grubug.
Apabila
kita dapat mencapai dasar Gua Grubuk pada pukul 13.00 WIB,
maka kita akan dapat melihat pemandangan yang eksotik dari sinar matahari yang
menerobos masuk ke dalam
kegelapan ke dasar Gua Grubug .
Sinar
matahari juga menyentuh sejumlah stalagtit dan stalagmit yang terbentuk dari
tetesan air selama ribuan tahun.Terdapat aliran sungai kecil berasal dari kali
suci yang terletak pada sisi bagian utara dari stalagmit besar tersebut.
Kita
dapat menggunakan perahu karet untuk menyusuri aliran sungai yang menghubungkan
Gua Grubug dengan beberapa Gua lainnya di wilayah pegunungan Karst t saat musim
kemarau.
Akan
tetapi,
karena saat musim hujan aliran sungai cukup deras,
jadi pengunjung tidak disarankan untuk mencoba menelusuri sungai tersebut.
Rute Menuju Gua Jomblang
Untuk
mengunjungi Gua Jomblang Gunung Kidul, wisatawan dapat menggunakan angkutan
umum dari terminal Giwangan naik bus jurusan Jurusan Jogja-Wonosari.
Dari Simpang
lima Wonosari - Kecamatan
Semanu - Rumah Kadus
Jetis Wetan untuk menitipkan barang dan membawa barang yang akan dibawa ke Gua.
Perjalanan
menuju Gua dapat ditempuh dengan jarak kira-kira 3 Km dari rumah Kades Jetis
dengan berjalan kaki. Atau,
kita dapat menyewa mobil ataupun Bis yang banyak direntalkan di Yogyakarta,.
Jika
ingin menikmati perjalanan sambil menghirup angin segar sepanjang perjalanan,
wisatawan juga dapat menggunakan sepeda motor untuk mengunjungi Gua Jomblang
dari Kota Yogyakarta kira-kira selama 2-2,5 Jam perjalanan.
Jika
Anda ingin mengunjungi kawasan ini, tidak perlu bingung dan sibuk untuk membeli
dan mempersiapkan alat dan perlengkapan sebelum menghadapi medan yang vertikal
dan cukup curam ini.
Saat ini sudah
banyak biro jasa yang menyediakan dan menawarkan macam-macam paket wisata ke Gua
Jombang dengan berbagai macam pilihan mulai dari penjemputan dari bandara
ataupun hanya menyediakan berbagai macam perlengkapan.
Ada juga pihak yang menyediakan jasa study tour, yakni
sebagai penunjuk arah
yang akan menemani para wisatawan menjelajah Gua dengan aman dan nyaman dengan
tarif bermacam-macam sesuai dengan kebutuhan
Adapun pilihan
para wisatawan mulai dari range harga kisaran Rp. 440.000-Rp.550.000 per orang. Para wisatawan sudah mendapatkan peralatan SRT satu set, makan siang,
asuransi IAG dan guide yang akan mendampingi dan menunjukan jalan menuju dasar Gua.
Ada
beberapa catatan penting sebelum anda memasuki Gua Jomblang, diantaranya harus
menggunakan peralatan khusus dan didampingi oleh pendamping yang sudah handal,
menguasai teknik tali tunggal atau Single
Rope Technique ( SRT ).
Sebelum mulai untuk caving,
kita akan diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai fungsi masing-masing
alat yang ada di tubuh kita.
Selain
sepatu boot, helm, coverall,dan headlamp, alat
lain terdiri dari chest harness, footloopascender/croll,
auto descender, seat herness, cowstail pendek, jammer, carabiner, serta
cowstail panjang.
Setelah
semua peralatan terpasang dan dibekali berbagai teori tentang cara penggunaan
alat-alat tersebut, barulah
wisatawan diperbolehkan untuk menuju ke bibir Gua untuk melanjutkan
penjelajahan Gua Jomblang.
Seperti
yang telah diketahui bahwa Gua Jomblang merupakan salah satu destinasi wisata
minat khusus dan tidak semua orang dapat mengunjunginya.
Walaupun
tarif yang dikeluarkan cukup mahal, namun biaya
tersebut sangat sebanding mengingat
trek yang akan dilalui memang terjal sehingga membutuhkan guide.
Para
wisatawan tidak perlu khawatir karena segala keletihan dan uang yang telah kita
keluarkan akan terbayar puas saat kita telah
sampai di dasar Gua.
Di sana, kita akan melihat betapa indahnya Tuhan menciptakan dunia, tentu saja bila dibandingkan dengan uang, pengalaman berkunjung di Gua Jomblang
tidak dapat ditebus dengan uang sebanyak apapun.
Keindahan
di dalam perut Gua yang terbentuk dari hamparan pemandangan hutan hijau yang
subur terdiri dari beraneka macam tanaman seperti lumut,paku-pakuan, semak,
hingga pohon-pohon besar yang tumbuh dengan rapat. Semua ornamen alami begitu kontras dengan pemandangan di atas Gua.
Di posisi atas, Gua ini menyajikan pemandangan perbukitan karst dan pohon-pohon jati yang
meranggas di sejauh mata memandang. Sejak runtuhnya tanah ke bawah, vegetasi di
dalam Gua Jomblang masih terus hidup dan berkembang biak hingga saat ini dan
seringkali disebut sebagai hutan rimba.
Tips Liburan ke Gua Jomblang
Waktu terbaik untuk mengunjungi Gua
Jomblang sekitar pukul 10.00-13.00 WIB, sebab saat itu matahari berada di atas
kepala sehingga kita dapat menjumpai pilar cahaya yang sangat indah yang
tercipta dari cahaya matahari yang berhasil menerobos di kelamnya perut Gua.
Sedangkan
untuk dapat memasuki Gua Jomblang, wisatawan hanya diizinkan membawa paling
banyak 25 orang rombongan untuk sekali masuk secara bersama-sama. Hal ini di
karenakan Gua Jomblang merupakan destinasi wisata minat khusus yang dikembangkan
untuk tetap menjaga stabilitas dan ekosistem.
Selain itu, hal tersebut dipertimbangkan untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti merusak ekosistem atau
mengotori wilayah di dalam Gua.
Pengelola
membatasi jumlah pengunjung yang dapat
berkunjung secara bersama-sama dalam satu waktu agar tidak melebihi kapasitas
daya tampung Gua Jomblang.
Hal
ini bukan hanya untuk kebaikan tempat wisata Gua Jomblang sendiri, akan
tetapi juga untuk tetap menajamin keselamatan wisatawan agar tetap merasa
nyaman saat berpetualang dan tidak perlu berdesak-desakan di daerah yang
terjal.
Meskipun
tak banyak wisatawan awam yang tidak terlalu tertarik untuk menjelajahi Gua. Terlebih nama Gua Jomblang juga masih sedikit asing di telinga para
wisatawan, tidak seperti pantai-pantai di kawasan Gunung Kidul yang kini menjadi
primadona.
Namun, bila Anda ke sana, keindahan dan dayatarik Gua Jomblang ini telah menyihir dan
memikat para wisatawan asing yang rela
datang hanya untuk menyelusuri indahnya Gua ini.
Bahkan,
pada tahun 2011, Gua Jomblang pernah digunakan untuk tempat pengambilan gambar
salah satu Reality Show luar negri yang berjudul The Amazing Race Amerika dan
telah memikat jutaan pasang mata.
Nah,
warga asing saja berbondong-bondong ingin datang dan menikmati keindahan Gua
Jomblang ini, kenapa kita tidak ikut pula berpartisipasi mengunjungi.
Jangan
lupa bila kita ke sana, turutlah menjaga kelestarian Gua Jomblang ini agar kekayaan alam yang begitu luar biasa ini tetap terjaga dan dapat
tetap bisa dinikmati untuk generasi-generasi yang akan datang.
Jam
buka wisata alternatif Gua Jomblang ini dapat dikunjungi mulai pukul
08.00-14.00. Jika kalian datang dari tempat yang jauh namun tidak kebagian oprasional tempat wisata Gua Jombang, Anda bisa menginap terlebih dahulu.
Anda bisa menginap tempat penginapan di daerah Wonosari yang letaknya tidak begitu
jauh dari Gua Jombang. Sembari menikmati kopi asli Jogja, Anda bisa melepas lelah perjalanan
terlebih dahulu.
Keesokan
paginya,
wisatawan dapat melanjutkan ke Gua Jomblang tepat waktu dan dapat mengincar
jam-jam di mana matahari
mendukung keindahan alam di dalam Gua
ini.
Selain
itu, wisatawan juga dapat menginap di rumah Kepala Desa Jetis. Bapak kepala
desa tidak pernah mematok harga untuk menginap, Pak Kades selalu menerima berapapun uang yang diberikan
dari penasaran. Istilah Jawanya saikhlase…
Dan
satu lagi hal yang tidak boleh dilupakan, para wsatawan harus membawa pakaian
ganti, sebab di sana nanti Anda pasti akan
sedikit kotor dan basah.
Selain itu, nantinya Anda juga akan berlumpur serta lecet menjadi pernak-pernik perjalanan Anda sehingga pakaian ganti sangat diperlukan
untuk dikenakan setelah membersihkan badan.
0 komentar: